Jumat, 22 Agustus 2014

Lelucon Sesaat


hay semua , ini merupakan pengalaman yang sangat aneh namun nyata .
Saat itu merupakan siang hari yang amat terik . Di tempat yang sama ada seorang penjual kipas kayu kerajinan tangan yang amat sangat sederhana , walau di bawah terik nya matahari seperti itu ia tetap gigih mencari sekeping koin untuk di bawa pulang diberi kepada anak istri nya di rumah . Ia merupakan orang keturunan Madura yang merantau jauh ke tanah orang .
"Kipas.. kipas.. pak.. bu.. dek.. ini di beli kipas nya, murah meriah" kata penjual kipas tersebut .
Dari kejauhan ada seorang lelaki berteriak . "Kipas... hey kesini saya mau beli kipas" kata si pembeli tersebut . Penjual kipas pun berhenti dan bergegas menjumpai pembeli tersebut . "Hey berapa ini kipas kamu jual ?" ujar pembeli . " Ohh ini murah bapak , saya jual cuman Rp.10.000" sahut penjual .  "Ya dah saya beli satu , siang terik sekali , saya punya listrik mati" jawab pembeli . "Oh ya pak ni silahkan pilih saja sendiri mau yang mana" kata penjual tersebut .
Lalu pembeli tersebut mengambil sebuah kipas pilihan nya , dan segera menggunakan dengan tergesah-gesah tak lama kipas tersebut rontok rusak . "Haaaik ! kurang ajar ! dia orang punya kipas rusak di jual !" dengan segala luapan emosi dia utarakan sambil mengejar penjual kipas tersebut . "Heey ! kamu orang bagaimana ? menjual kipas rusak seperti ini ? kamu orang mau menipu saya?" kata pembeli tersebut . " Eeh.. ada apa bapak , tunggu sebentar kenapa bapak marah-marah begini ?" jawab penjual . "Aiih..! gimana saya tidak marah kamu orang jual kipas rusak baru di pakai sudah rusak" jawab pembeli . Lalu penjual pun bertanya kembali " Bapak bagaimana menggunakan kipas ini bapak ?" . "Ya saya kipas-kipas kan seperti biasa" kata pembeli. Penjual pun menjawab kembali "Aah itu dia bapak salah , cara menggunakan kipas nya tidak seperti itu bapak"   . "Lalu bagaimana ?" kata pembeli . Dengan lantang nya penjual tersebut menerangkan cara menggunakan kipas tersebut" Jadi begini bapak, ini kipas nya itu diam kepala bapak yang leng geleng"
Bapak tersebut tak sanggup lagi berkata , ia hanya membalas dengan tertawa terbahak-bahak .